Nuffnang Ads

Thursday, February 2, 2012

Iblis Juga Pernah Bertaubat


Allah tidak pernah menutup pintu taubat bagi siapa saja yang mahu bertaubat, tak terkecuali bagi Iblis. 


Bahkan ampunan Allah jauh lebih besar dibanding dosa apapun yang dilakukan makhluknya. 

Selagi kematian belum datang, maka pintu taubat masih terbuka. Hal ini berlaku untuk seluruh makhluk taklif iaitu makhluk Allah dari jenis Jinn dan Manusia. 

Apakah taubat Iblis diterima Allah? Tentu! Allah Maha Pengampun. Lalu bagaimana cara dia bertaubat?

Iblis tentu saja kenal Jibrilpemimpin para malaikat. Iblis diberitahu Jibril bahawa hanya ada tiga syarat bertaubat,

1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh)

2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.

3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa alasan

Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini kerana Iblis termasuk salah satu Jinn yang sangat cerdas. 

Apalagi dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan jin yang mampu menyamainya.

Tetapi usaha pertobatannya sia-sia kerana tidak mahu mengikut perintah Allah pada syarat ketiga.

Jibril: mohon ampunan dan menyesali dosa telah kau lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sangupi telah engkau lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan, apakah kau sanggup?

Iblis: Sanggup

Jibril: Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk menemui kubur Nabi Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengemban tanggung jawab di bumi.

(Iblis terdiam)

Jibril: Bagaimana? Apakah engkau sanggup? 

tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu

Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab

Iblis: Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. 

Tapi kenapa aku yang harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan tanah. 

Tak kan pernah aku berubah pikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap tak kan sudi bersujud kepada Adam.

Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud kepada Adam

No comments:

Post a Comment